Nama alat tersebut adalah Tyre Press. Alat utamanya berupa rangkaian besi berbentuk P yang bagian bawahnya terdapat tuas untuk memutar, kemudian ada alat lain yang ukurannya juga tidak besar yaitu besi untuk mencongkel ban dalam, kompon serta kertas.
Penemunya yaitu Muhammad Alfan Alvian mencoba mempkatekkan pemakaian Tyre Press, yaitu pertama mengeluarkan ban dalam menggunakan besi cukil dan mencari titik bocor. Kemudian gunakan gerinda pada besi untuk menggosok ban di bagian bocor agar kasar.
“Beri kompon pada lubang kemudian balut dengan kertas HVS. Lalu tempelkan ke leher knalpot yang masih panas dan kunci pakai Tyre Press,” kata Alfan ketika berada di Gedung Gradhika kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (27/4).
Alat utama Tyre Press berfungsi menjepit ban yang sudah diberi kompon dan dibalut kertas ke leher knalpot dengan kencang hingga kompon melebur di ban dan menutup lubang. Agar knalpot tetap panas, maka mesin harus dalam kondisi menyala. Tidak butuh waktu lama, cukup 5 sampai 15 menit maka lubang di ban sudah tertambal.
“Beri air sebelum dilepas agar hasil penambalan mengering dan dingin. Jika sudah dingin maka lepas jepitan dan lihat hasilnya,” tandas Alfan.
Kemudian bagaimana cara memompa bannya? Masih ada satu alat praktis lagi yaitu alat Kompresor Engine berupa selang dengan penghubung antara ujung knalpot dengan pentil ban. Caranya mudah selang disambungkan dengan ujung knalpot dan pentil, kemudian motor distater manual dengan posisi mesin off.
“Mesin harus off, kemudian di-starter nanti bannya akan terisi angin meskipun mesin mati,” tandasnya.
Perlengkapan tersebut cukup praktis dan muat dimasukkan bagasi, namun sayangnya baru bisa digunakan untuk motor jenis matic. Alfan masih mengembangkan agar alatnya tersebut bisa untuk berbagai jenis motor oleh karena itu perlu penyesuaian alat agar pas untuk leher knalpot motor apapun. Jika bisa diproduksi massal, harga jualnya cukup murah tidak sampai Rp 100 ribu.
“Kepikiran bikin alat ini karena pernah bocor ban pas di hutan,” ujarnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah, Tegoeh Wynarno mengatakan inovasi yang dikembangkan siswa SMK N 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, itu sangat bermanfaat. Pihaknya akan melakukan pendampingan kepada penemu untuk pengembangan alat.
“Kami akan lakukan pendampingan. Alay ini sudah diikutkan juga dalam lomba Krenova (Kreasi dan Inovasi Masyarakat) Pemprov Jateng,” tegas Tegoeh.
TAMBAL BAN – Muhammad Alfan Alvian menunjukan cara menambal ban menggunakan alat portabel temuanya.
DIPRESS – Ban yang sudah ditambal kemudian dipress di knalpot motor untuk pemanasan.
POMPA – Untuk memompa ban, menggunakan angin yang keluar dari knalpot kendaraan.
0 komentar:
Post a Comment