Kronologisnya ketika itu ada seorang pengendara motor matic bernama Mustafa Kamal Pasha (23) rakyat asal Riau yg kos pada tempat Jalan Juanda medan. Menurut rekannya yang bernama R Syah yang memberi kesaksian pada Senin malam (21/3/2016), pemuda ini melintasi Jalan AR Hakim, karena hendak setor uang pada Bank, lalu pulang ke Jalan Juanda. Nah saat hendak menuju Jalan Juanda, ketika beliau melintas pada Jalan Halat Simpang Jalan Ismailiyah, ada polisi lalu lintas kemudian menghentikan laju kendaraan Mustafa. Seketika, Mustafa langsung berakselerasi menghindar serta tancap gas.
Sesudah itu terdapat lagi polisi ke dua yang menghadangnya, serta eksklusif ditabrak oleh pemuda ini sebab tidak terdapat plang razianya. Berikut Statmen R Syah:“Itulah pertama dielakinya, polisi yang pertama, pas yg kedua ini ditabraknya polisi, kencang juga beliau naik sepeda motor, asal penuturan Mustafa, razia polantas gak ada plangnya.”
Polisi serta pemuda ini keduanya terpental. Mustafa dilarikan ke RS Madani, adapun polisinya yakni Bripka J Brutu dilarikan ke RS Elizabeth karena kondisinya kritis.
Mustafa tidak parah lukanya, kini udah keluar asal RS, hanya saja polisinya yg kritis. Sekarang insiden ini masih dalam penyelidikan Kasat Lantas Polresta Medan Kompol T Rizal Moelana.
Itulah klo kerja tak sinkron mekanisme,untuk Polisi seharusnya peristiwa ini sebagai sebuah pelajaran bahwa jikalau ingin melakukan razia, plang yang paling krusial di pasang biar khalayak memahami jika terdapat razia, pesan anak medan buat pak polisi.
0 komentar:
Post a Comment